Monday, November 8, 2010

Dikasihi dan Diakui Sebagai Anak




Duduk sendirian dalam suatu acara kadang kala membuat kita bisa punya waktu untuk merenung dan mengamati sekitar. Seperti yang g lakukan saat itu. Duduk sendirian di barisan belakang dan memperhatikan mereka yang ada di depan. Lalu menangkap sebuah tulisan sederhana yang membuat g akhirnya memutuskan untuk memungut kertas itu dan membacanya.

"Dikasihi dan diakui sebagai anak."

Judul yang simple tapi mampu membuat mata g berkaca-kaca. And somehow saat itu g merasa dikasihi, g merasa diakui, g merasa dipeluk dan dihibur dan g tahu. G ngga pernah sendiri.

Kadang kala tidak perlu kata-kata. Hanya penerimaan yang tulus. Kepercayaan buta yang tanpa akhir.

Minggu Siang, 7 Nov 2010.

No comments: