Wednesday, November 10, 2010

Tragedi dan Mati




Kematian seringkali menjadi tragedi bagi sebagian orang dan sebagian keluarga. Walaupun semua orang juga menyadari bahwa mati adalah salah satu hakekat hidup manusia yang pasti.

Bagi mereka yang mengalami mati mungkin proses ini seperti menutup mata sebelum tertidur lelap dan mungkin bangun di "tempat" yang lain. Tetapi bagi mereka yang ditinggalkan mati proses kehilangan adalah proses yang paling sulit dipahami.

G percaya ada 5 hal yang biasa dialami oleh mereka yang mengalami tragedi dan kesedihan luar biasa:

1. Pengingkaran (Denial)
Awal-awal kehilangan adalah masa yang sangat sulit untuk dilewati. Kita berusaha tegar (kadang kala demi orang lain) dan mengingkari kesedihan kita dengan mengatakan klo "g baik-baik aja" , "g biasa aja kok" dan kata-kata lainnya. Padahal didalam, g merasa sudah seperti mayat juga. Mati dalam kesedihan.

2. Kemarahan (Anger)
Mulai memasuki tahap ini semua berbalik jadi rasa marah. Seperti dalam kasus g, g sempat marah sama Tuhan, marah sama orang lain dan (percaya atau ngga) marah sama yang mati karena dia mati. Marah pada siapapun, marah untuk apapun untuk melampiaskan kesedihan.

3. Menawar (Bargaining)
Masa-masa ini segala kata-kata marah berubah jadi penawaran seperti proposal bisnis dengan segala janji semanis madu. Kata-kata penuh amarah pada Tuhan sebelumnya berubah jadi penawaran yang selalu dimulai dengan kata "jika". Begitu juga dengan kata-kata untuk orang lain. "Jika Kau hidupkan dia kembali Tuhan maka aku....", "Jika Kau ambil dia Tuhan maka aku..." dan segudang "jika" lainnya.

4. Depresi (Depression)
Depresi adalah hal berikutnya yang akan dialami. Semua orang yang mengalami tragedi pasti akan merasakan ini. Kadang kala depresi bisa berakhir dengan cepat, kadang kala butuh waktu lebih lama. Ada yang berhasil bangkit dan ada yang terus berkubang disana. Tidak pernah ada takaran resmi, tidak pernah ada rumus dan formula paten yang bisa memastikan bagaimana cara seseorang bangkit dan berjuang kembali. Semua keinginan dan kemauan serta keputusan kembali kepada masing-masing mereka yang mengalami.

5. Penerimaan (Acceptance)
Tahap terakhir setelah depresi bagi yang berhasil bangkit pasti akan mengalami ini. Penerimaan. Mereka menerima keadaan mereka, apa yang mereka alami. Penerimaan selalu bisa membuat lega. Memunculkan harapan baru dan mampu membuat g atau sebagian orang menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

G ngerasa ga ada batas waktu yang tepat untuk mengukur berapa lama orang yang mengalami akan melewati tahap-tahap di atas. Bisa jadi berbeda untuk setiap orang dan batas waktu yang dibutuhkan seseorang juga tidak pernah bisa jadi alat ukur untuk menentukan seberapa "tegar" dan "kuat" orang itu.

Tetapi satu hal yang g yakin pasti adalah setiap orang yang mengalami tragedi dan kehilangan atau kesedihan luar biasa pasti akan melewati setiap tahap-tahap ini. Berapa lama mereka akan melewatinya dan bisakah bangkit untuk melewatinya itu semua kembali kepada dia yang mengalami tragedi.

G butuh waktu satu tahun waktu kehilangan bokap, g butuh waktu satu tahun waktu kehilangan tabungan, pekerjaan, kesehatan, rumah, ditekan secara mental dan ditinggalkan sendiri sampai akhirnya bisa berdiri kembali. Tetapi setelah melewati itu semua, g tau, g ngga pernah sendiri. =)

Love u too, God.

No comments: